Rixhi Antara Musik Difabel Dan Kota Jember
Blog ini mewakili kehidupan saya pribadi
Kamis, 09 Januari 2020
Minggu, 13 Maret 2016
Senin, 25 Januari 2016
SISTEM BAHASA ISYARAT INDONESIA-PERASAAN
Kedepannya akan saya coba untuk menambah kosa katanya. Semoga bermanfaat.
BAHAGIA
Tanggan kanan dan kiri B yang mendatar menghadap pengisyarat di depan
dada, digerakan ke atas duakali dengan ujung jari menyentuh dada
BINGUNG
Tangan kanan B yang tegak menghadap pengisyarat dengan ujung jari menempel di dahikanan, digerakan memutar ke atas kiri
GEMBIRA
Jari-jari tangan kanan dan kiri 5 yang tegak menghadap pengisyarat di samping wajah, digetarkan.
KECEWA
Tangan kanan K yang mendatar menghadap pengisyarat di depan dada,
digerakan ke bawah berakhir dengan B yang telungkup mengarah ke kiri di
depan badan
MARAH
Tangan kanan dan kiri C yang mendatar menghadap pengisyarat dan
menempel di dada, direnggangkan mendatar ke samping berlawanan arah
dengan cepat dan kaku
SEDIH
Tangan kanan dan kiri B yang tegak menempel pipi, digerakan
perlahan-lahan ke bawah diikuti dengan kepala menundukdan berakhir
dengan 5 yang terlantang di depan dada.
SENANG
Tangan kanan B yang mendatar ke kiri di depan dada dioleskan ke dada arah ke atas dua kali
TAKUT
Tangan kanan dan kiri I yang mendatar menghadap pengisyarat menempel di dada, digerakan naik turun berganti-ganti.
Kamis, 14 Januari 2016
5 ATURAN HIDUP SEATAP DENGAN MERTUA
5 ATURAN HIDUP SEATAP DENGAN MERTUA
oleh: Rixhi Saputra
Jember - Hidup serumah dengan mertua terkadang harus menjadi pilihan pasangan yang baru saja menikah. Penyebabnya bisa berbagai macam mulai dari kondisi keuangan hingga kesehatan mertua.
Apapun sebabnya, tinggal bersama dengan orangtua pasangan bukanlah hal mudah. Seperti yang dikutip dari About, berikut lima peraturan yang perlu diketahui saat Anda akan tinggal di rumah mertua.
1. Tentukan Batasan
Ada baiknya jika Anda membicarakan beberapa batasan yang perlu dilakukan ketika tinggal bersama mertua dengan pasangan, misalnya pekerjaan rumah apa saja yang akan menjadi tanggung jawab Anda selama hidup bersama. Hal ini perlu dilakukan agar Anda ataupun mertua tidak terbebani satu sama lain. Bonusnya, Anda pun mendapatkan imej positif sebagai menantu teladan.
2. Cari Privasi
Satu hal yang dibutuhkan oleh pasangan menikah terutama pengantin baru adalah privasi. Ini merupakan satu-satunya cara agar Anda dan pasangan lebih mengenal satu sama lain. Hal ini mungkin akan sedikit sulit dilakukan jika tinggal satu rumah dengan mertua. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk menentukan area privasi (kamar tidur, misalnya) dan minta agar sang mertua menghargai hal itu.
3. Jangan Ikut Campur Dalam Perdebatan Keluarga
Tinggal bersama orang tua pasangan, tidak menutup kemungkinan suami Anda bersikap seperti anak-anak lagi. Pasangan mungkin saja merasa kesal atau terjebak dalam situasi yang bisa menyebabkan dia bertengkar dengan orang tuanya. Jika pasangan mulai terlibat dalam pertengkaran keluarga, pergilah ke dalam kamar. Terkadang pertengkaran terjadi karena ritme kehidupan dalam keluarga tersebut, tentu hal itu akan selesai dengan sendirinya.
4. Pilih Hal yang Perlu Diperdebatkan
Selain harus menghindari pertengkaran antara pasangan dengan orang tuanya, Anda juga sebaiknya tak terlibat dalam perdebatan dengan mertua. Tak jarang, mertua memberikan komentar atau melakukan sesuatu hal yang mengganggu, dan Anda boleh memberitahunya jika merasa hal tersebut sudah di luar batas kesabaran.
Misalnya, ketika ibu mertua sering masuk ke kamar Anda tanpa memberitahu terlebih dulu, sebaiknya beritahu dia agar mau mengetuk pintu. Begitu juga sebaliknya, jika sang mertua memberikan komentar mengenai perilaku kakak atau adik Anda saat pesta pernikahan, dengarkan tanpa perlu melibatkan emosi dan perasaan.
5. Mintalah Bantuan Jika Membutuhkannya
Tinggal serumah dengan mertua dan sudara ipar bisa memberikan tekanan bagi siapa pun. Jika situasi menjadi tegang dan selalu ada argumen setiap hari, tak ada salahnya untuk menemui terapis atau konselor pernikahan. Pihak luar yang objektif mungkin bisa bantu mengatasi hal ini dan mengurangi stres Anda. Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa Anda membutuhkan pertolongan, terutama jika masalah mertua dan saudara ipar ini mulai merusak kehidupan rumah tangga Anda.
Rabu, 13 Januari 2016
WORKSHOP DISABILITAS/DIFABEL
NORMALITAS
(IDEOLOGI KENORMALAN)
Oleh ; Mas Sapto Nugroho Fasilitator SABDA (Sentra Advokasi Perempuan difabel dan Anak)
Kita harus
merubah pandangan tentang ormal dan tidak normal…karena sesungguhnya manusia
diciptakan sempurna oleh TUHAN
Orang yang
merasakan dirinya cacat adalah mereka yang merasakan dirinya rendah diri,dan
merasakan lemah pada dirinya sendiri
Sedangkan
orang yang merasakan dirinya normal biasanya mereka cenderung bersifat
arogansi
|
Dan saya mau tanya pada bapak
dan ibu sekalian…apakah kita meyakini orang cacat itu ada?
Inti dari
manusia normal sesungguhnya adalah
MANUSIA>memiliki
NYAWA>mempunyai HATI>raga yang semuanya berfungsi normal..karena itu
adalah dasar ideologi kenormalan
Sama-sama
memiliki asumsi dan ketakutan pada diri sendiri
Dan
penyebab difabel adalah kurangnya interaksi sesama manusia itu sendiri
|
Dan tingkat sosial yang rendah
dari lingkungan masyarakat dia berada…
Selamat pagi Bapak-Ibu
semuanya..kita lanjut lagi di hari kedua ini..nah kali ni saya akan
membicarakan mode pendekatan-pendekatan pada Disabilitas..
Ada Medical mode yaitu pendekatan
individual problem pada Disabilitas seperti Dokter dan pasien,tapi ini
terletak hanya pada pengobatan,perawatan medis hingga mereka bisa lebih
percaya diri,
Kemudian pendekatan
psikologis..nahini yang terpenting,dihampir semua puskesmas di Jawa Tengah
itu di taruh tenaga-tenaga psikologis...mungkin di Jember sudah ada?
|
Belum ada apak...sebenarnya
ada,tapi tenaga psikologisnya yang tidak mau pak..
|
Nah...semoga nanti di Jember juga
ada itu,sebenarnya ini ada kaitannya dengan pendekatan medical tadi...jadi
pendekatan medis harus harus di dampingi dengan pendekatan psikologis,misalnya
tadinya orang itu mentang-mentang hebat dan berkuasa tiba-tiba menjadi
Disabilitas,nah itu bisa di obati secara medis dan pendekatan
psikologis..maka muncullah kebijakan kesehatan sekarang,dimana dulu orang
sakit identik sembuh dengan di suntik dan itu terjadi di jaman era
80-90’an,namun seiringpesatnya kemajuan medis maka saat ini cukup dengan obat
saja untuk menangani sakit,karena sistem injeksi hanya di perlukan saat
kondisi terpaksa..
Kemudian ada pendekatan sosial.
Misalnya Wawa,jadi dia
pendekatannya dengan teman-temannya seperti Vian,Antok,Hasabian,saya(Mas
Awang) dan mas Sapto,jadi bedanya di situ meluas hingga muncul namanya
komunitas-komunitas...jadi fokusnya bukan untuk satu dua orang saja tetapi
untuk banyak orang...permasalahan layanan publik lainnya jadi permasalahan
Disabilitas adalah saat pembuatan rekening di bank,kebanyakan tidak boleh
oleh pihak bank,kalau di bilang ini demokrasi ekonomi ya bagaimana caranya
ini bisa di atasi,karena kami orang-orang produktif,kami juga punya akal,kami
juga punya hak untuk menabung,tapi kenapa malah dipersulit...masalahnya
kami(Disabilitas)selalu di kaitkan dengan kelemahan seprti bagian tangan saat
untuk menanda tangani rekening,tapi kita masih ada cara lain misalnya dengan
cap jempol,karena cap jempol itu satu kekuatanbukti dimana itu adalah
identitas asli manusia yang tidak bisa di akali jadi kenapa harus dipersulit,aneh
tidak?
Itu yang membuat tidak sinkron
dengan pernyataan kebebasan berekonomi,sama saja negara yang semakin
mengucilkan kami(Disabilitas)
Nah lanjut...inklusi,nah ini yang
banyak di sebutkan orang tentang inklusa-inklusi...kenapa inklusi?!...karena
pasar tradisional tidak ada pembedaan,karena menurut pengalaman saya,di pasar
itu semua orang ada,semua suku juga ada kan...tapi kalau pasar kapitalis ada
tidak seperti di pasar tradisional,lihat kita(Disabilitas) saja mereka pasti
sudah mikir-mikir...ini mau beli,apa mau minta sumbangan..disitu sudah
menunjukkan bahwa yang satu eksklusif dan yang satunya inklusif
Artinya disitu ada eksklusif
seperti di pasar tradisional tadi,inklusif itu artinya terbuka pak...yang
dapat di akses semua orang,sedangkan pasar kapitalis,itu membatasi atau
terbatasi.
Sampai disini mungkin ada
pertanyaan?
|
Kalau model pemaksaan?,eee...maksud
saya gini saya pernah punya teman,dia dikatakan difabel karena kecelakaan,dia
merasa malu,jadi dengan saya,ya saya paksa untuk hidup seperti
biasanya,seperti ngopi dan nongkrong...dan itu bisa dilakukan meskipun
suasananya jadi agak kakku sedikitlah...
|
Itu kan metode pendekatannya
mas..di beberapa kasus itu dilakukan teman-teman itu juga nggak jauh beda
dengan **njenengan,itu namannya
pendekatan sosial mode..
**njenengan=Anda
Tetapi yang dialami itu ada
masalah dalam pendekatan medical mode,yang belum tuntas,jadi kalau medical
mode itu,jadi bantuannya adalah pendekatan psikologis untuk membangkitkan semangatnya
lagi...
|
Di desa saya ada juga pak
difabel,kita sudah sering mengajak dia untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
dianyanggak pernah mau datang,saat saya tanya dia malu untuk datang..
|
Kembali lagi,itu butuh pendekatan
psikologis bu..dan itu nggak bisa langsung berubah,butuh adaptasi dan
waktu,motivasinya itu anda yang tau karena satu lingkungan...
|
BRAIN STORMING
WORKSHOP MAINSTREAMING DISABILITY
UNTUK TOKOH MASYARAKAT DAN SKPDH
Tgl 17-19 November 2015 di hotel Aston Jember
Oleh; Mas Awang Trisnamurti fasilitator SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anakl)
Pembahasan Tentang Brain Storming
Assalamualaikum
wr.wb…
Oke…saya
Awang Trisnamurti,biasa di panggil Awang saya asli Kalimantan Kutai
Kertanegara,jadi orang Jawa sejak 1979,saya merantau ke jawa tepatnya
Yogyakarta,Istri saya orang Cilacap,anak saya enam,justru saya seorang
netra,tetapi saya sudah bisa melihat kembali dengan normal
Justru
Netra adalah Disabilitas non permanen,karena mata bisa dicangkok dengan
adanya donor mata,tapi tidak ada donor kaki,donor tangan…yang ada donor mata
seperti yang saya alami saat ini.Jadi
perkembangan tekhnologi sangat membantu disabilitas ,
|
Bahasa disabilitas
ini secara internasional sudah di akui oleh dunia yang mana bahasa sebelumnya
adalah difabel
Yang mana
komentatornya adalah penyandang disabilitas juga..
Oke..saya
lanjutkan lagi,jadi penyandang disabilitas justru sekarang jadi mainstream bagi
masyarakat awam,khususnya di wilayah pedesaan…
Dimana mereka
berhak tercatat di dispenduk capil..
Seingat
saya,ketika saya masih kecil dulu para penyandang cacat di asingkan,tidak boleh
keluar rumah karena menjadi aib keluarga,bahkan beberapa ada yang mendapat
perlakuan ekstrim dari keluarga atau di lingkungan dia berada…
Mereka melihat
kami (difabel) seolah rombongan sirkus…
Kok main sirkus
**ngomong wae ora cetho,mlakune dingklang,motone ora awas
**ngomong wae ora cetho,mlakune
dingklang,motone ora awas
Bicara saja tidak
jelas,jalannya sempoyongan,melihat tidak jelas
Tetapi ada juga
yang menjadikannya (difabel) sebagai klenik bagi mereka yang menganggap mereka
(difabel) sebagai orang linuwih**,atau orang keramat (**LINUWIH=orang yang
memiliki kelebihan di luar nalar.)
Seiring
perkembangan jaman saat ini mereka (difabel) sudah mulai mendapatkan persamaan
hak sama seperti yang lain,seperti pendidikan,kesehatan dan pekerjaan…
Kita sudah
melakukan banyak hal untuk mendukung segala keinginan saudara-saudara kita
khususnya difabel agar mereka lebih percaya diri di kemudian hari…
Dan kenapa kita
yang hadir di sini menjadi kunci kesuksesan bagi para teman-teman
difabel,karena disini kita harus menyamakan persepsi kita agar bisa selaras…dan
jika kita disini sudah tidak selaras dalam berpikir
Maka selamanya
kita tidak akan berpikir secara selaras…
Kira-kira seperti
itu gambarannya.
kita
awali dengan persiapan materi Brain Storming…
Tujuannya
adalah kita akan mendapat secara keseluruhan pemahaman tentang disabilitas
Difabel
adalah bentuk gerakan perjuangan dari teman-teman disabilitas yang sampai
saat ini kita masih memperjuangkan hak kita sebagai warga Negara
Jadi
kita semua akan berdiskusi tentang pengalaman bertemu disabilitas dan
pengalaman sebagai disabilitas dan Hambatan yang kita temui sebagai
disabilitas kira-kira apa?
Sudah
di kasih pelayanan tapi tidak jalan…nah ini kira – kira apa?
Nanti
akan kita bahas di materi workshop
Oke
dilanjut… nah ini di Negara kita ada undang-undangnya tentang
disabilitas,bahkan di daerah-daerah banyak membuat Perda
Bahwa
ini menunjukkan tentang hak disabilitas tentang kesetaraan perlakuan,api
kenyataannya ini masih berjalan tidak sempurna…nah disininanti akan menjadi
bekal bagi Bapak Ibu sekalian sebagai acuan kita punya dasar
yang jelas .
Tadi
pas sarapan pagi sama mas Sapto …**Lek kabeh uwong iki kok podo ngomongno
inklusa inklusi iki opo to sakjane inklusi?
**Semua orang kok pada membicarakan inklusi
sebenarnya apa sih inklusi itu?
Ini
adalah pertanyaan dari salah satu fasilitator dari mas Sapto
Tapi memang
sekarang ini hamper semua orang membicarakan inklusi untuk segala bidang…
Contohnya,jika
kesehatan programnya ada kata inklusi ini akan menjadi sebuah kesuksesan dari
program tersebut…bahkan di social dan pendidikan juga begitu..walaupun
prakteknya tidak melakukan itu…
Jadi
disini yang kita bahas adalah pahamnya tentang inklusi,sesuatu yang
ternyata membuat banyak orang berniat
untuk membicarakan itu,tapi disisi lain justru menjadi hambatan kita untuk
memahami itu semua
Dan
disini kita akan membahas konsep tentang inklusi
Na
kita lanjut lagi…untuk kenyamanan disabilitas
pengguna tongkat seperti Mas Sapto ini yang di butuhkan apa?,untuk
layanan public hingga menjadi lebih fleksibel…
|
Contohnya apakah loket puskesmas masih
menggunakan loket jeruji seperti sangkar atau sudah mengunakan meja?
Ini contoh
aksesbilitas layanan publik bagi pengguna kursi roda dan manfaatnya,pengguna
yang lain akan lebih mudah..
Apa lagi bagi netra
jika mereka keluar orang akan tanya “Bapak mau mijat dimana?
Sampai muncul pertanyaan seperti itu kenapa kira-kira?
Itu adalah karena faktor lingkungan yang memberi Label
pada Netra,jadi Label pada Netra itu identik dengan julukan tukang pijat,nggak
akan percaya jika beberapa ada yang bergelar Doktor,Insinyur bahkan ada yang
Profesor
Itu di sebabkan label atau stigma ini yang
mengakibatkan interaksinya kurang baik tidak setara
Pertanyaannya adalah apakah yang sudah dilakukan pak
Rudi selaku DINSOS…?
Tentunya di desa maupun di kota punya program lain dan
melakukan upaya-upaya tersebut…
Setelah ini kita kedepannya kita buat rencana tindak
lanjut mau apa?
Tentunya bukan program tidak lanjut lo ya….
Setelah kita mengetahhui
minimal beberapa hal terjadi ,kita membuat program rencana tindak lanjut sesuai
PERDA 2007.
Apakah Dinas Sosial pernah tau atau pernah membaca
itu?
Itu sebenarnya umum ya Pak…di setiap wilayah pasti ada
aturan hukumnya,tapi sering kali tidak tersosialisasikan dengan baik,sehingga
yang tau istilahnya itu sendiri hanya si pembuat hukum itu sendiri
Minimal kita disini,setelah kegiatan ini minimal kita
ada wadah atau forum,jadi kita bisa sharing dan saling berbagi…apapun nanti
nama forumnya dan bentuknya ,segera bergerak terkait dengan Disabilitas
Nantinya akan bisa jadi gerakan bagus di Jember selain
terkenal dengan karnaval di jalannya…
Oke itu pengantar saya tentang workshop
Kalau begitu kita segera masuk
pada materi pertama tentang Brain Storming
FAKTOR-FAKTOR PELUANG MENJADI DISABILITAS
Orang-orang yang di sebut sebagai disabilitas mereka
yang di sebut sebagai TUNA
Dan telah di temukan mengapa mereka disebut
Disabilitas
Secara keseluruhan jika kita temukan ini maka kita
akan lebih paham saat menghadapi teman-teman Disabilitas.
Jadi sesungguhnya menurut pembahasan kita tadi
Bahwa setiap orang siapapun dia berpotensi menjadi
Difabel
Contohnya mungkin bapak ibu ada yang tahu?
Misalnya
1-KESAMBET
2-FAKTOR ALAM/BENCANA ALAM
3-KURANG GIZI
Dll
Nah dari temuan kita ini saja bahwa setiap orang
berpotensi menjadi difabel
Termasuk kita yang non difabel
Ada juga yang
di sebut Difabel berat itu adalah orang yang lumpuh total
Sedangkan Lansia adalah masa dimana kita menjadi
disabilitas
Yang di maksud Difabel adalah orang yang sudah di
labeli penyandang Disabilitas oleh lingkungan sekitar
Difabel adalah kelompok masyarakat yang membuat
menjadi difabel,
Pihak yang menjadikan mereka difabel,secara sosial
yang terjadi mereka adlah yang memiliki kekuasaan,disabilitas itu muncul karena
di ciptakan lingkungan itu sendiri,cara pandang perlawanan kepada pihak yang
melabeli seorang disabilitas
Difabel itu sebenarnya sama normalnya dengan kita
hanya saja kemampuannya yang berbeda
Difabel itu bentuk perjuangan kesetaraan penyandang
cacat di kehidupan
Seperti yang ertera di UU RI NO.19//TAHUN 2012 tentang
hak dan kesetaraan penyandang cacat
Selasa, 12 Januari 2016
AIR TERJUN WATU ONDHO JEMBER
WISATA ALAM JEMBER
AIR TERJUN WATU ONDHO(tangga)
Apa yang terlintas di pikiranmu saat ditanya tempat
wisata di Kabupaten Jember?!
Saya yakin sembilan puluh persen akan
menyebut Papuma...!!!
sebagai destinasi wisata yang kali pertama terlontar.
Selanjutnya?! Mungkin akan menyebutkan Pantai Watu Ulo, Rembangan, Air
Terjun Tancak dan TN Meru Betiri. Cuma itu saja?! Eits, tunggu
dulu, deretan lokasi wisata di Jember nampaknya akan semakin bertambah
seiring dengan cepatnya informasi yang menyebar di kalangan pecinta
jalan-jalan di wilayah tapal kuda.
Saya asli Jember, namun dua tahun terakhir harus rela mutasi dari
kota penghasil suwar-suwir dan prol tape ini, dikarenakan masalah
pekerjaan. Ya, mendapat penempatan di Banyuwangi membuat intensitas saya
dengan kota kelahiran ini sedikit berkurang. Sampai-sampai belakangan,
saya sempat tertegun dengan berbagai destinasi wisata “baru” yang
diposting di beberapa blog dan jejaring sosial milik beberapa komunitas travelling Jember. Salah satu yang membuat saya penasaran ingin mengunjunginya langsung adalah Air Terjun Watu Ondo.
Untuk menuju ke Air Terjun Watu Ondo, kita harus berkendara ke arah
Selatan Jember. Tepatnya menuju ke kawasan Perkebunan Kotta Blater yang
masuk ke dalam teritori Kecamatan Tempurejo. Dibutuhkan waktu sekitar
empat puluh lima menit berkendara dari pusat kota menuju ke pintu masuk
perkebunan.
Begitu memasuki kawasan yang dikelola oleh PTPN XII ini, kita akan
disuguhi pemandangan hijau khas perkebunan. Jalanan yang harus
dilaluipun masih berwujud tanah berbatu, yang pada saat saya berkunjung
terdapat beberapa titik jalanan berlumpur. Namun jangan khawatir,
jalanan perkebunan ini masih bisa dilalui motor dengan mulus. Butuh
sekitar satu jam berkendara hingga kita tiba di Desa Afdeling Terate.
Sesampainya disana, kita bisa menitipkan motor di rumah salah satu
warga. Karena jalan menuju ke air terjun semakin sempit, tidak
memungkinkan dilalui menggunakan motor jika kalian belum mengenal medan
yang ada.
Setelah menitipkan motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan
kaki. Walaupun sinar matahari waktu itu begitu terik, namun apa yang
ditawarkan alam akan mensugesti kita untuk terus mengayunkan langkah
dengan semangat menuju ke Air Terjun Watu Ondo. Bayangkan, berbagai view
bisa kita jumpai sepanjang perjalanan. Dimulai dengan perkebunan karet,
dilanjut dengan berjalan di tengah-tengah semak yang berada di padang
terbuka, menyeberangi beberapa aliran sungai yang tidak begitu deras,
memasuki kawasan hutan tropis, hingga menyusuri sungai yang airnya segar
sampai menuju ke muara. Benar-benar perjalanan yang tidak membosankan
bukan?! Apalagi ditemani oleh beberapa sahabat…
Berjalan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri untuk
melihat Air Terjun Watu Ondo adalah pengalaman yang sangat menarik.
Kenapa?! Karena kita harus menyusuri tepian sungai dan tak jarang harus
menceburkan kaki di air sungai yang bersih. Memilih jalan dengan lompat
dari batu satu ke yang lain memberikan sensasi tersendiri. Ditambah lagi
suasananya yang sejuk karena pepohonan besar yang rimbun semakin
membuat kita menyatu dengan alam. Bahkan, ketika berhenti untuk sekedar
menenggak air mineral, saya bisa melihat ikan-ikan sungai kecil yang
sedang berenang. Wow lokasi ini masih benar-benar alami dan ekosistemnya masih terjaga dengan baik menurut saya.
Ternyata di lokasi ini terdapat tiga air terjun yang bisa dikunjungi.
Air terjun pertama adalah Air Terjun Watu Gedheg. Saya kurang mengerti
kenapa air terjun ini dinamakan Gedheg, yang dalam Bahasa Indonesia
artinya dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Mungkin dindingnya yang
tegak lurus dan bertekstur menyerupai gedheg. Air Terjun
Gedheg ini memiliki ketinggian sekitar delapan meter dengan kolam kecil
di bawahnya. Nampak beberapa remaja sedang asyik melompat dari atas air
terjun ketika saya tiba di lokasi pertama ini. Byurrr…!! Seru sekali nampaknya. Namun sahabat saya berkata, “Masih rame,
kita ke air terjun yang ada di atas dulu…”. Karena kali pertama kesini,
jadilah saya hanya mengikuti komando sahabat saya waktu itu.
Menuju ke air terjun kedua yang jaraknya tidak begitu jauh
membutuhkan sedikit usaha. Entah untuk memotong jarak atau memang itu
satu-satunya jalur yang harus kita lalui. Yang pasti pada saat itu di
salah satu spot, saya dan rekan-rekan harus berjalan jongkok satu per satu untuk melewati tepian jurang. Jangan parno
dulu, memang jurang, namun jalan yang ada masih tergolong aman. Jadi
kita tidak membutuhkan peralatan lain semisal tali atau lainnya, hanya
dibutuhkan ekstra hati-hati agar tidak terpeleset.
Tidak lama berjalan kita sampai di air terjun kedua, Watu Mejo
namanya. Dinamakan Mejo karena bentuk batunya besar menyerupai meja. Yah, saya sih menduga demikian, hahaha…
Di Watu Mejo ini aliran airnya tidak terlalu deras. Cocok dijadikan
lokasi untuk berendam. Warna air yang nampak sedikit berwarna hijau tosca
membuat siapa saja yang berkunjung ke sini ingin menceburkan diri.
Berendam sejenak untuk membasuh keringat yang tiada henti mengucur di
sepanjang perjalanan menjadi sebuah kewajiban. Airnya juga bersih dan
terasa begitu segar sesaat setelah kita menceburkan diri disana.
Puas berendam di Air Terjun Mejo, kita melanjutkan perjalanan kembali
menuju air terjun ketiga yang menjadi tujuan utama kita kemari. Air
Terjun Watu Ondo. Sebuah air terjun pendek namun memiliki pesona yang
tidak kalah menarik dengan air terjun biasa. Menurut sahabat perjalanan
saya waktu itu, dinamakan Watu Ondo karena di sisi sebelah kanan tekstur
batuannya seperti tangga, jadilah dinamakan begitu. Disini kalian juga
bisa berenang dan lompat ke kolam kecil yang ada di air terjun. Kolam
yang tidak terlalu dalam, mungkin hanya memiliki kedalaman sekitar dua
meter namun masih bisa dibuat seseruan dengan lompat dari pinggir batuan
di sekitar kolam. Hahay, puas-puasin deh berenang dan
bermain air disini. Tetesan air yang mengaliri batuan besar begitu
menyegarkan dan mampu menghilangkan segala kepenatan.
Hari semakin siang, namun waktu seolah berhenti di air terjun ini.
Keseruan bermain bersama alam membuat kita betah untuk berlama-lama.
Jika tidak mengingat kalau masih ada satu air terjun yang belum kita
ajak “bermain” tentu kita akan menghabiskan banyak waktu di Air Terjun
Watu Ondo sini.
Kembali ke Air Terjun Gedheg kita tidak melalui jalur yang sama.
Sedikit memutar dan medannya lebih naik turun dibandingkan jalur sisir
sungai di awal keberangkatan.
Benar kata sahabat saya, ketika kita sampai di Air Terjun Gedheg,
serombongan remaja tadi sudah tidak nampak. Jadilah kita berasa memiliki
kolam renang pribadi, hahay... Kolam berwarna hijau tosca beserta dengan air terjun yang mengalir tidak terlalu deras. Lagi-lagi saya langsung copot baju dan nyebur. Segeeerrr…!!!
Kolam disini agak dalam dibandingkan dengan Air Terjun Watu Ondo, jadi
buat kalian yang belum bisa berenang, main-main di tepian saja ya, hehehe…
Beberapa sahabat saya malah mencoba memanjat batuan di tepi air
terjun dan melompat dari atas. Ya, dari ketinggian kurang lebih delapan
meter. Byuuurr…!! Saya yang takut ketinggian cuma bisa terpana
melihat mereka lompat dengan serunya. Cukuplah saya lompat di
Gunungkidul dari ketinggian sepuluh meter. Jadi, untuk menghilangkan
rasa mupeng, saya cuma melompat dari tepian kolam yang tidak terlalu tinggi. Yang penting melompat sih, hahaha…
Hari itu saya benar-benar puas. Setelah lama tidak memiliki waktu
untuk mengeksplor keindahan Jember, akhirnya kangen saya terobati. Ngayap seharian dari pagi pulang sore, trekking di dalam TN Meru Betiri, bermain air, hunting foto dan bertemu beberapa sahabat perjalanan baru.
Air Terjun Watu Ondo memilik pesona tersendiri bagi para penikmat
keindahan alam. Sebuah paket wisata yang menawarkan berbagai kegiatan outdoor
lengkap. Mungkin kunjungan selanjutnya saya akan membawa bekal makanan
untuk dimakan bersama dengan sahabat perjalanan. Sebungkus nasi campur
dengan sambal atau nasi jagung lengkap yang dibungkus daun pisang
mungkin bisa menambah suasana piknik di alam terbuka.
Watu Ondo masih begitu alami, jarang ada sampah yang terlihat ketika
saya berkunjung. Binatang penghuni taman nasional juga masih banyak
terlihat. Kupu-kupu, ikan, laba-laba, burung, sampai ular yang saya
lihat sedang meliuk-liuk di air sungai ketika perjalanan pulang. Jadi
siapa saja kamu yang berencana mengunjungi air terjun disini, tolong
tetap memperhatikan kelestarian alam ya.
Langganan:
Postingan (Atom)