WISATA ALAM JEMBER
AIR TERJUN WATU ONDHO(tangga)
Apa yang terlintas di pikiranmu saat ditanya tempat
wisata di Kabupaten Jember?!
Saya yakin sembilan puluh persen akan
menyebut Papuma...!!!
sebagai destinasi wisata yang kali pertama terlontar.
Selanjutnya?! Mungkin akan menyebutkan Pantai Watu Ulo, Rembangan, Air
Terjun Tancak dan TN Meru Betiri. Cuma itu saja?! Eits, tunggu
dulu, deretan lokasi wisata di Jember nampaknya akan semakin bertambah
seiring dengan cepatnya informasi yang menyebar di kalangan pecinta
jalan-jalan di wilayah tapal kuda.
Saya asli Jember, namun dua tahun terakhir harus rela mutasi dari
kota penghasil suwar-suwir dan prol tape ini, dikarenakan masalah
pekerjaan. Ya, mendapat penempatan di Banyuwangi membuat intensitas saya
dengan kota kelahiran ini sedikit berkurang. Sampai-sampai belakangan,
saya sempat tertegun dengan berbagai destinasi wisata “baru” yang
diposting di beberapa blog dan jejaring sosial milik beberapa komunitas travelling Jember. Salah satu yang membuat saya penasaran ingin mengunjunginya langsung adalah Air Terjun Watu Ondo.
Untuk menuju ke Air Terjun Watu Ondo, kita harus berkendara ke arah
Selatan Jember. Tepatnya menuju ke kawasan Perkebunan Kotta Blater yang
masuk ke dalam teritori Kecamatan Tempurejo. Dibutuhkan waktu sekitar
empat puluh lima menit berkendara dari pusat kota menuju ke pintu masuk
perkebunan.
Begitu memasuki kawasan yang dikelola oleh PTPN XII ini, kita akan
disuguhi pemandangan hijau khas perkebunan. Jalanan yang harus
dilaluipun masih berwujud tanah berbatu, yang pada saat saya berkunjung
terdapat beberapa titik jalanan berlumpur. Namun jangan khawatir,
jalanan perkebunan ini masih bisa dilalui motor dengan mulus. Butuh
sekitar satu jam berkendara hingga kita tiba di Desa Afdeling Terate.
Sesampainya disana, kita bisa menitipkan motor di rumah salah satu
warga. Karena jalan menuju ke air terjun semakin sempit, tidak
memungkinkan dilalui menggunakan motor jika kalian belum mengenal medan
yang ada.
Setelah menitipkan motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan
kaki. Walaupun sinar matahari waktu itu begitu terik, namun apa yang
ditawarkan alam akan mensugesti kita untuk terus mengayunkan langkah
dengan semangat menuju ke Air Terjun Watu Ondo. Bayangkan, berbagai view
bisa kita jumpai sepanjang perjalanan. Dimulai dengan perkebunan karet,
dilanjut dengan berjalan di tengah-tengah semak yang berada di padang
terbuka, menyeberangi beberapa aliran sungai yang tidak begitu deras,
memasuki kawasan hutan tropis, hingga menyusuri sungai yang airnya segar
sampai menuju ke muara. Benar-benar perjalanan yang tidak membosankan
bukan?! Apalagi ditemani oleh beberapa sahabat…
Berjalan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri untuk
melihat Air Terjun Watu Ondo adalah pengalaman yang sangat menarik.
Kenapa?! Karena kita harus menyusuri tepian sungai dan tak jarang harus
menceburkan kaki di air sungai yang bersih. Memilih jalan dengan lompat
dari batu satu ke yang lain memberikan sensasi tersendiri. Ditambah lagi
suasananya yang sejuk karena pepohonan besar yang rimbun semakin
membuat kita menyatu dengan alam. Bahkan, ketika berhenti untuk sekedar
menenggak air mineral, saya bisa melihat ikan-ikan sungai kecil yang
sedang berenang. Wow lokasi ini masih benar-benar alami dan ekosistemnya masih terjaga dengan baik menurut saya.
Ternyata di lokasi ini terdapat tiga air terjun yang bisa dikunjungi.
Air terjun pertama adalah Air Terjun Watu Gedheg. Saya kurang mengerti
kenapa air terjun ini dinamakan Gedheg, yang dalam Bahasa Indonesia
artinya dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Mungkin dindingnya yang
tegak lurus dan bertekstur menyerupai gedheg. Air Terjun
Gedheg ini memiliki ketinggian sekitar delapan meter dengan kolam kecil
di bawahnya. Nampak beberapa remaja sedang asyik melompat dari atas air
terjun ketika saya tiba di lokasi pertama ini. Byurrr…!! Seru sekali nampaknya. Namun sahabat saya berkata, “Masih rame,
kita ke air terjun yang ada di atas dulu…”. Karena kali pertama kesini,
jadilah saya hanya mengikuti komando sahabat saya waktu itu.
Menuju ke air terjun kedua yang jaraknya tidak begitu jauh
membutuhkan sedikit usaha. Entah untuk memotong jarak atau memang itu
satu-satunya jalur yang harus kita lalui. Yang pasti pada saat itu di
salah satu spot, saya dan rekan-rekan harus berjalan jongkok satu per satu untuk melewati tepian jurang. Jangan parno
dulu, memang jurang, namun jalan yang ada masih tergolong aman. Jadi
kita tidak membutuhkan peralatan lain semisal tali atau lainnya, hanya
dibutuhkan ekstra hati-hati agar tidak terpeleset.
Tidak lama berjalan kita sampai di air terjun kedua, Watu Mejo
namanya. Dinamakan Mejo karena bentuk batunya besar menyerupai meja. Yah, saya sih menduga demikian, hahaha…
Di Watu Mejo ini aliran airnya tidak terlalu deras. Cocok dijadikan
lokasi untuk berendam. Warna air yang nampak sedikit berwarna hijau tosca
membuat siapa saja yang berkunjung ke sini ingin menceburkan diri.
Berendam sejenak untuk membasuh keringat yang tiada henti mengucur di
sepanjang perjalanan menjadi sebuah kewajiban. Airnya juga bersih dan
terasa begitu segar sesaat setelah kita menceburkan diri disana.
Puas berendam di Air Terjun Mejo, kita melanjutkan perjalanan kembali
menuju air terjun ketiga yang menjadi tujuan utama kita kemari. Air
Terjun Watu Ondo. Sebuah air terjun pendek namun memiliki pesona yang
tidak kalah menarik dengan air terjun biasa. Menurut sahabat perjalanan
saya waktu itu, dinamakan Watu Ondo karena di sisi sebelah kanan tekstur
batuannya seperti tangga, jadilah dinamakan begitu. Disini kalian juga
bisa berenang dan lompat ke kolam kecil yang ada di air terjun. Kolam
yang tidak terlalu dalam, mungkin hanya memiliki kedalaman sekitar dua
meter namun masih bisa dibuat seseruan dengan lompat dari pinggir batuan
di sekitar kolam. Hahay, puas-puasin deh berenang dan
bermain air disini. Tetesan air yang mengaliri batuan besar begitu
menyegarkan dan mampu menghilangkan segala kepenatan.
Hari semakin siang, namun waktu seolah berhenti di air terjun ini.
Keseruan bermain bersama alam membuat kita betah untuk berlama-lama.
Jika tidak mengingat kalau masih ada satu air terjun yang belum kita
ajak “bermain” tentu kita akan menghabiskan banyak waktu di Air Terjun
Watu Ondo sini.
Kembali ke Air Terjun Gedheg kita tidak melalui jalur yang sama.
Sedikit memutar dan medannya lebih naik turun dibandingkan jalur sisir
sungai di awal keberangkatan.
Benar kata sahabat saya, ketika kita sampai di Air Terjun Gedheg,
serombongan remaja tadi sudah tidak nampak. Jadilah kita berasa memiliki
kolam renang pribadi, hahay... Kolam berwarna hijau tosca beserta dengan air terjun yang mengalir tidak terlalu deras. Lagi-lagi saya langsung copot baju dan nyebur. Segeeerrr…!!!
Kolam disini agak dalam dibandingkan dengan Air Terjun Watu Ondo, jadi
buat kalian yang belum bisa berenang, main-main di tepian saja ya, hehehe…
Beberapa sahabat saya malah mencoba memanjat batuan di tepi air
terjun dan melompat dari atas. Ya, dari ketinggian kurang lebih delapan
meter. Byuuurr…!! Saya yang takut ketinggian cuma bisa terpana
melihat mereka lompat dengan serunya. Cukuplah saya lompat di
Gunungkidul dari ketinggian sepuluh meter. Jadi, untuk menghilangkan
rasa mupeng, saya cuma melompat dari tepian kolam yang tidak terlalu tinggi. Yang penting melompat sih, hahaha…
Hari itu saya benar-benar puas. Setelah lama tidak memiliki waktu
untuk mengeksplor keindahan Jember, akhirnya kangen saya terobati. Ngayap seharian dari pagi pulang sore, trekking di dalam TN Meru Betiri, bermain air, hunting foto dan bertemu beberapa sahabat perjalanan baru.
Air Terjun Watu Ondo memilik pesona tersendiri bagi para penikmat
keindahan alam. Sebuah paket wisata yang menawarkan berbagai kegiatan outdoor
lengkap. Mungkin kunjungan selanjutnya saya akan membawa bekal makanan
untuk dimakan bersama dengan sahabat perjalanan. Sebungkus nasi campur
dengan sambal atau nasi jagung lengkap yang dibungkus daun pisang
mungkin bisa menambah suasana piknik di alam terbuka.
Watu Ondo masih begitu alami, jarang ada sampah yang terlihat ketika
saya berkunjung. Binatang penghuni taman nasional juga masih banyak
terlihat. Kupu-kupu, ikan, laba-laba, burung, sampai ular yang saya
lihat sedang meliuk-liuk di air sungai ketika perjalanan pulang. Jadi
siapa saja kamu yang berencana mengunjungi air terjun disini, tolong
tetap memperhatikan kelestarian alam ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar