WORKSHOP MAINSTREAMING DISABILITY
UNTUK TOKOH MASYARAKAT DAN SKPDH
Tgl 17-19 November 2015 di hotel Aston Jember
Oleh; Mas Awang Trisnamurti fasilitator SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anakl)
Pembahasan Tentang Brain Storming
Assalamualaikum
wr.wb…
Oke…saya
Awang Trisnamurti,biasa di panggil Awang saya asli Kalimantan Kutai
Kertanegara,jadi orang Jawa sejak 1979,saya merantau ke jawa tepatnya
Yogyakarta,Istri saya orang Cilacap,anak saya enam,justru saya seorang
netra,tetapi saya sudah bisa melihat kembali dengan normal
Justru
Netra adalah Disabilitas non permanen,karena mata bisa dicangkok dengan
adanya donor mata,tapi tidak ada donor kaki,donor tangan…yang ada donor mata
seperti yang saya alami saat ini.Jadi
perkembangan tekhnologi sangat membantu disabilitas ,
|
Bahasa disabilitas
ini secara internasional sudah di akui oleh dunia yang mana bahasa sebelumnya
adalah difabel
Yang mana
komentatornya adalah penyandang disabilitas juga..
Oke..saya
lanjutkan lagi,jadi penyandang disabilitas justru sekarang jadi mainstream bagi
masyarakat awam,khususnya di wilayah pedesaan…
Dimana mereka
berhak tercatat di dispenduk capil..
Seingat
saya,ketika saya masih kecil dulu para penyandang cacat di asingkan,tidak boleh
keluar rumah karena menjadi aib keluarga,bahkan beberapa ada yang mendapat
perlakuan ekstrim dari keluarga atau di lingkungan dia berada…
Mereka melihat
kami (difabel) seolah rombongan sirkus…
Kok main sirkus
**ngomong wae ora cetho,mlakune dingklang,motone ora awas
**ngomong wae ora cetho,mlakune
dingklang,motone ora awas
Bicara saja tidak
jelas,jalannya sempoyongan,melihat tidak jelas
Tetapi ada juga
yang menjadikannya (difabel) sebagai klenik bagi mereka yang menganggap mereka
(difabel) sebagai orang linuwih**,atau orang keramat (**LINUWIH=orang yang
memiliki kelebihan di luar nalar.)
Seiring
perkembangan jaman saat ini mereka (difabel) sudah mulai mendapatkan persamaan
hak sama seperti yang lain,seperti pendidikan,kesehatan dan pekerjaan…
Kita sudah
melakukan banyak hal untuk mendukung segala keinginan saudara-saudara kita
khususnya difabel agar mereka lebih percaya diri di kemudian hari…
Dan kenapa kita
yang hadir di sini menjadi kunci kesuksesan bagi para teman-teman
difabel,karena disini kita harus menyamakan persepsi kita agar bisa selaras…dan
jika kita disini sudah tidak selaras dalam berpikir
Maka selamanya
kita tidak akan berpikir secara selaras…
Kira-kira seperti
itu gambarannya.
kita
awali dengan persiapan materi Brain Storming…
Tujuannya
adalah kita akan mendapat secara keseluruhan pemahaman tentang disabilitas
Difabel
adalah bentuk gerakan perjuangan dari teman-teman disabilitas yang sampai
saat ini kita masih memperjuangkan hak kita sebagai warga Negara
Jadi
kita semua akan berdiskusi tentang pengalaman bertemu disabilitas dan
pengalaman sebagai disabilitas dan Hambatan yang kita temui sebagai
disabilitas kira-kira apa?
Sudah
di kasih pelayanan tapi tidak jalan…nah ini kira – kira apa?
Nanti
akan kita bahas di materi workshop
Oke
dilanjut… nah ini di Negara kita ada undang-undangnya tentang
disabilitas,bahkan di daerah-daerah banyak membuat Perda
Bahwa
ini menunjukkan tentang hak disabilitas tentang kesetaraan perlakuan,api
kenyataannya ini masih berjalan tidak sempurna…nah disininanti akan menjadi
bekal bagi Bapak Ibu sekalian sebagai acuan kita punya dasar
yang jelas .
Tadi
pas sarapan pagi sama mas Sapto …**Lek kabeh uwong iki kok podo ngomongno
inklusa inklusi iki opo to sakjane inklusi?
**Semua orang kok pada membicarakan inklusi
sebenarnya apa sih inklusi itu?
Ini
adalah pertanyaan dari salah satu fasilitator dari mas Sapto
Tapi memang
sekarang ini hamper semua orang membicarakan inklusi untuk segala bidang…
Contohnya,jika
kesehatan programnya ada kata inklusi ini akan menjadi sebuah kesuksesan dari
program tersebut…bahkan di social dan pendidikan juga begitu..walaupun
prakteknya tidak melakukan itu…
Jadi
disini yang kita bahas adalah pahamnya tentang inklusi,sesuatu yang
ternyata membuat banyak orang berniat
untuk membicarakan itu,tapi disisi lain justru menjadi hambatan kita untuk
memahami itu semua
Dan
disini kita akan membahas konsep tentang inklusi
Na
kita lanjut lagi…untuk kenyamanan disabilitas
pengguna tongkat seperti Mas Sapto ini yang di butuhkan apa?,untuk
layanan public hingga menjadi lebih fleksibel…
|
Contohnya apakah loket puskesmas masih
menggunakan loket jeruji seperti sangkar atau sudah mengunakan meja?
Ini contoh
aksesbilitas layanan publik bagi pengguna kursi roda dan manfaatnya,pengguna
yang lain akan lebih mudah..
Apa lagi bagi netra
jika mereka keluar orang akan tanya “Bapak mau mijat dimana?
Sampai muncul pertanyaan seperti itu kenapa kira-kira?
Itu adalah karena faktor lingkungan yang memberi Label
pada Netra,jadi Label pada Netra itu identik dengan julukan tukang pijat,nggak
akan percaya jika beberapa ada yang bergelar Doktor,Insinyur bahkan ada yang
Profesor
Itu di sebabkan label atau stigma ini yang
mengakibatkan interaksinya kurang baik tidak setara
Pertanyaannya adalah apakah yang sudah dilakukan pak
Rudi selaku DINSOS…?
Tentunya di desa maupun di kota punya program lain dan
melakukan upaya-upaya tersebut…
Setelah ini kita kedepannya kita buat rencana tindak
lanjut mau apa?
Tentunya bukan program tidak lanjut lo ya….
Setelah kita mengetahhui
minimal beberapa hal terjadi ,kita membuat program rencana tindak lanjut sesuai
PERDA 2007.
Apakah Dinas Sosial pernah tau atau pernah membaca
itu?
Itu sebenarnya umum ya Pak…di setiap wilayah pasti ada
aturan hukumnya,tapi sering kali tidak tersosialisasikan dengan baik,sehingga
yang tau istilahnya itu sendiri hanya si pembuat hukum itu sendiri
Minimal kita disini,setelah kegiatan ini minimal kita
ada wadah atau forum,jadi kita bisa sharing dan saling berbagi…apapun nanti
nama forumnya dan bentuknya ,segera bergerak terkait dengan Disabilitas
Nantinya akan bisa jadi gerakan bagus di Jember selain
terkenal dengan karnaval di jalannya…
Oke itu pengantar saya tentang workshop
Kalau begitu kita segera masuk
pada materi pertama tentang Brain Storming
FAKTOR-FAKTOR PELUANG MENJADI DISABILITAS
Orang-orang yang di sebut sebagai disabilitas mereka
yang di sebut sebagai TUNA
Dan telah di temukan mengapa mereka disebut
Disabilitas
Secara keseluruhan jika kita temukan ini maka kita
akan lebih paham saat menghadapi teman-teman Disabilitas.
Jadi sesungguhnya menurut pembahasan kita tadi
Bahwa setiap orang siapapun dia berpotensi menjadi
Difabel
Contohnya mungkin bapak ibu ada yang tahu?
Misalnya
1-KESAMBET
2-FAKTOR ALAM/BENCANA ALAM
3-KURANG GIZI
Dll
Nah dari temuan kita ini saja bahwa setiap orang
berpotensi menjadi difabel
Termasuk kita yang non difabel
Ada juga yang
di sebut Difabel berat itu adalah orang yang lumpuh total
Sedangkan Lansia adalah masa dimana kita menjadi
disabilitas
Yang di maksud Difabel adalah orang yang sudah di
labeli penyandang Disabilitas oleh lingkungan sekitar
Difabel adalah kelompok masyarakat yang membuat
menjadi difabel,
Pihak yang menjadikan mereka difabel,secara sosial
yang terjadi mereka adlah yang memiliki kekuasaan,disabilitas itu muncul karena
di ciptakan lingkungan itu sendiri,cara pandang perlawanan kepada pihak yang
melabeli seorang disabilitas
Difabel itu sebenarnya sama normalnya dengan kita
hanya saja kemampuannya yang berbeda
Difabel itu bentuk perjuangan kesetaraan penyandang
cacat di kehidupan
Seperti yang ertera di UU RI NO.19//TAHUN 2012 tentang
hak dan kesetaraan penyandang cacat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar