Rabu, 13 Januari 2016

BRAIN STORMING

WORKSHOP MAINSTREAMING DISABILITY
UNTUK TOKOH MASYARAKAT DAN SKPDH
Tgl 17-19 November 2015 di hotel Aston Jember

Oleh; Mas Awang Trisnamurti fasilitator SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anakl)

Pembahasan Tentang Brain Storming

Assalamualaikum wr.wb…
Oke…saya Awang Trisnamurti,biasa di panggil Awang saya asli Kalimantan Kutai Kertanegara,jadi orang Jawa sejak 1979,saya merantau ke jawa tepatnya Yogyakarta,Istri saya orang Cilacap,anak saya enam,justru saya seorang netra,tetapi saya sudah bisa melihat kembali dengan normal
Justru Netra adalah Disabilitas non permanen,karena mata bisa dicangkok dengan adanya donor mata,tapi tidak ada donor kaki,donor tangan…yang ada donor mata seperti yang saya alami saat ini.Jadi perkembangan tekhnologi sangat membantu disabilitas ,

Bahasa disabilitas ini secara internasional sudah di akui oleh dunia yang mana bahasa sebelumnya adalah difabel
Yang mana komentatornya adalah penyandang disabilitas juga..
Oke..saya lanjutkan lagi,jadi penyandang disabilitas justru sekarang jadi mainstream bagi masyarakat awam,khususnya di wilayah pedesaan…
Dimana mereka berhak tercatat di dispenduk capil..
Seingat saya,ketika saya masih kecil dulu para penyandang cacat di asingkan,tidak boleh keluar rumah karena menjadi aib keluarga,bahkan beberapa ada yang mendapat perlakuan ekstrim dari keluarga atau di lingkungan dia berada…
Mereka melihat kami (difabel) seolah rombongan sirkus…
Kok main sirkus **ngomong wae ora cetho,mlakune dingklang,motone ora awas
**ngomong wae ora cetho,mlakune dingklang,motone ora awas
Bicara saja tidak jelas,jalannya sempoyongan,melihat tidak jelas

Tetapi ada juga yang menjadikannya (difabel) sebagai klenik bagi mereka yang menganggap mereka (difabel) sebagai orang linuwih**,atau orang keramat (**LINUWIH=orang yang memiliki kelebihan di luar nalar.)
Seiring perkembangan jaman saat ini mereka (difabel) sudah mulai mendapatkan persamaan hak sama seperti yang lain,seperti pendidikan,kesehatan dan pekerjaan…
Kita sudah melakukan banyak hal untuk mendukung segala keinginan saudara-saudara kita khususnya difabel agar mereka lebih percaya diri di kemudian hari…
Dan kenapa kita yang hadir di sini menjadi kunci kesuksesan bagi para teman-teman difabel,karena disini kita harus menyamakan persepsi kita agar bisa selaras…dan jika kita disini sudah tidak selaras dalam berpikir
Maka selamanya kita tidak akan berpikir secara selaras…
Kira-kira seperti itu gambarannya.

kita awali dengan persiapan materi Brain Storming…
Tujuannya adalah kita akan mendapat secara keseluruhan pemahaman tentang disabilitas
Difabel adalah bentuk gerakan perjuangan dari teman-teman disabilitas yang sampai saat ini kita masih memperjuangkan hak kita sebagai warga Negara
Jadi kita semua akan berdiskusi tentang pengalaman bertemu disabilitas dan pengalaman sebagai disabilitas dan Hambatan yang kita temui sebagai disabilitas kira-kira apa?
Sudah di kasih pelayanan tapi tidak jalan…nah ini kira – kira apa?
Nanti akan kita bahas di materi workshop
Oke dilanjut… nah ini di Negara kita ada undang-undangnya tentang disabilitas,bahkan di daerah-daerah banyak membuat Perda
Bahwa ini menunjukkan tentang hak disabilitas tentang kesetaraan perlakuan,api kenyataannya ini masih berjalan tidak sempurna…nah disininanti akan menjadi bekal  bagi Bapak  Ibu sekalian sebagai acuan kita punya dasar yang jelas .

Tadi pas sarapan pagi sama mas Sapto …**Lek kabeh uwong iki kok podo ngomongno inklusa inklusi iki opo to sakjane inklusi?
**Semua orang kok pada membicarakan inklusi sebenarnya apa sih inklusi itu?
Ini adalah pertanyaan dari salah satu fasilitator dari mas Sapto
Tapi memang sekarang ini hamper semua orang membicarakan inklusi untuk segala bidang…
Contohnya,jika kesehatan programnya ada kata inklusi ini akan menjadi sebuah kesuksesan dari program tersebut…bahkan di social dan pendidikan juga begitu..walaupun prakteknya tidak melakukan itu…
Jadi disini yang kita bahas adalah pahamnya tentang inklusi,sesuatu yang ternyata  membuat banyak orang berniat untuk membicarakan itu,tapi disisi lain justru menjadi hambatan kita untuk memahami itu semua
Dan disini kita akan membahas konsep tentang inklusi
Na kita lanjut lagi…untuk kenyamanan disabilitas  pengguna tongkat seperti Mas Sapto ini yang di butuhkan apa?,untuk layanan public hingga menjadi lebih fleksibel…
Contohnya apakah loket puskesmas masih menggunakan loket jeruji seperti sangkar atau sudah mengunakan meja? 
Ini contoh aksesbilitas layanan publik bagi pengguna kursi roda dan manfaatnya,pengguna yang lain akan lebih mudah..
Apa lagi bagi netra  jika mereka keluar orang akan tanya “Bapak mau mijat dimana?
Sampai muncul pertanyaan seperti itu kenapa kira-kira?
Itu adalah karena faktor lingkungan yang memberi Label pada Netra,jadi Label pada Netra itu identik dengan julukan tukang pijat,nggak akan percaya jika beberapa ada yang bergelar Doktor,Insinyur bahkan ada yang Profesor
Itu di sebabkan label atau stigma ini yang mengakibatkan interaksinya kurang baik tidak setara
Pertanyaannya adalah apakah yang sudah dilakukan pak Rudi selaku DINSOS…?
Tentunya di desa maupun di kota punya program lain dan melakukan upaya-upaya tersebut…
Setelah ini kita kedepannya kita buat rencana tindak lanjut mau apa?
Tentunya bukan program tidak lanjut lo ya….
Setelah kita mengetahhui minimal beberapa hal terjadi ,kita membuat program rencana tindak lanjut sesuai PERDA 2007.

Apakah Dinas Sosial pernah tau atau pernah membaca itu?
Itu sebenarnya umum ya Pak…di setiap wilayah pasti ada aturan hukumnya,tapi sering kali tidak tersosialisasikan dengan baik,sehingga yang tau istilahnya itu sendiri hanya si pembuat hukum itu sendiri
Minimal kita disini,setelah kegiatan ini minimal kita ada wadah atau forum,jadi kita bisa sharing dan saling berbagi…apapun nanti nama forumnya dan bentuknya ,segera bergerak terkait dengan Disabilitas
Nantinya akan bisa jadi gerakan bagus di Jember selain terkenal dengan karnaval di jalannya…
Oke itu pengantar saya tentang workshop
Kalau begitu kita segera masuk pada materi pertama tentang Brain Storming

FAKTOR-FAKTOR PELUANG MENJADI DISABILITAS

Orang-orang yang di sebut sebagai disabilitas mereka yang di sebut sebagai TUNA
Dan telah di temukan mengapa mereka disebut Disabilitas
Secara keseluruhan jika kita temukan ini maka kita akan lebih paham saat menghadapi teman-teman Disabilitas.
Jadi sesungguhnya menurut pembahasan kita tadi
Bahwa setiap orang siapapun dia berpotensi menjadi Difabel
Contohnya mungkin bapak ibu ada yang tahu?
Misalnya
1-KESAMBET
2-FAKTOR ALAM/BENCANA ALAM
3-KURANG GIZI
Dll
Nah dari temuan kita ini saja bahwa setiap orang berpotensi menjadi difabel
Termasuk kita yang non difabel
Ada juga  yang di sebut Difabel berat itu adalah orang yang lumpuh total
Sedangkan Lansia adalah masa dimana kita menjadi disabilitas
Yang di maksud Difabel adalah orang yang sudah di labeli penyandang Disabilitas oleh lingkungan sekitar
Difabel adalah kelompok masyarakat yang membuat menjadi difabel,
Pihak yang menjadikan mereka difabel,secara sosial yang terjadi mereka adlah yang memiliki kekuasaan,disabilitas itu muncul karena di ciptakan lingkungan itu sendiri,cara pandang perlawanan kepada pihak yang melabeli seorang disabilitas
Difabel itu sebenarnya sama normalnya dengan kita hanya saja kemampuannya yang berbeda
Difabel itu bentuk perjuangan kesetaraan penyandang cacat di kehidupan

Seperti yang ertera di UU RI NO.19//TAHUN 2012 tentang hak dan kesetaraan penyandang cacat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar